3.1
PENEMUAN INFORMASI DAN PENGETAHUAN DENGAN INTELEGENSI
BISNIS
Intelegensi Bisnis
Setelah data berada di gudang data dan/atau data mart, maka data akan dapat diakses
oleh manajer, analis, dan pengguna akhir lainnya. Pengguna akan dapat melakukan
beberapa aktivitas. Aktivitas ini sering disebut pemrosesan analitis atau lebih
umum disebut intelegensi bisnis. Intelegensi
bisnis (business intelegence - BI)
adalah kategori luas dari aplikasi dan teknik untuk mengumpulkan, menyimpan,
menganalisis, dan menyediakan akses ke data untuk membantu pengguna dalam
membuat keputusan bisnis dan keputusan strategis yang lebih baik (Oguz, 2003).
Proses BI biasanya, namun tidak selalu, mencakup penggunaan gudang data seperti
yang ditunjukan dalam Figur 3.6.
Cara Kerja Intelegensi Bisnis. Data operasional biasanya disimpan dalam basis data perusahaan. Misalnya, jaringan ritel nasional yang
menjual berbagai macam produk mulai dari alat pemanggang dan furnitur hingga
peralatan plastik, memiliki data mengenai persediaan, informasi pelanggan, data
mengenai promosi yang telah dilakukan, dan angka penjualan dalam berbagai
sistem – dan mungkin tampak tidak berhubungan – gudang dapat menyatukannya.
Dengan menggunakan peranti lunak inteligensi bisnis, pengguna dapat mencari
data, meminta laporan, atau melakukan analisis lainnya. Hasil dari permintaan
dan analisis dapat berupa laporan, prediksi, peringatan, dan/atau sajian geografis.
Alat dan Teknik untuk Inteligensi Bisnis. BI menggunakan sejumlah besar alat dan teknik. Aplikasi
utamanya mencakup aktivitas permintaan data dan pelaporan, pemrosesan analitis online (online analytical processing – OLAP),
pendukung keputusan, penggalian data, peramalan, dan analisis statistik. Vendor utama BI adalah SAS. Vendor lainnya mencakup
Microstrategy, Cognos, SPSS, dan Business Objects.

Figur 3.6 Cara kerja inteligensi bisnis
Peranti/alat BI
dapat dibagi dalam dua kategori utama : (1) penemuan
informasi dan pengetahuan dan (2) pendukung
keputusan dan analisis inteligen.
Alat dan Teknik Penemuan Informasi dan Pengetahuan
Penemuan informasi dan pengetahuan berbeda dengan
dukungan keputusan dalam hal tujuannya : penemuan.
Setelah temuan didapatkan, hasilnya dapat digunakan untuk mendukung keputusan.
Berikut ini akan dijelaskan perbedaan antara penemuan informasi dan penemuan
pengetahuan.
Evolusi Penemuan Informasi dan Pengetahuan. Penemuan informasi dimulai pada akhir tahun 1960-an
dengan teknik pengumpulan data. Saat itu pengumpulan data masih sangat
sederhana, dan menjawab permintaan data mengenai satu set data historis.
Analisis ini diperluas dengan alat seperti SQL dan sistem manajemen basis data
relasional. Selama tahun 1990-an, alat yang lebih baik untuk mengelola jumlah
data yang semakin meningkat dibutuhkan, sehingga menghasilkan penciptaan gudang
data dan munculnya OLAP dan basis data multidimensional. Ketika jumlah data
yang akan dianalisis meningkat tajam pada pertengahan 1990-an, penemuan pengetahuan muncul sebagai alat
analitis yang penting.

Figur 3.7 Kategori inteligensi bisnis
Proses ekstraksi
pengetahuan yang berguna dari sejumlah data disebut penemuan pengetahuan (knowledge
discovery – KD). Tujuan utama dari KD adalah mengidentifikasi pola yang
valid, baru, yang mungkin bermanfaat dan dapat dipahami dalam data. KD berguna
karena didukung oleh tiga teknologi yang saat ini telah matang, yaitu
pengumpulan data yang besar, komputer multiprosesor berdaya tinggi, dan
penggalian data dan algoritma lainnya. Bagian ini akan menjelaskan dua alat
untuk penemuan informasi, yaitu permintaan ad-hoc
dan OLAP.
Permintaan
Ad-Hoc dan Pelaporan.
Permintaan ad-hoc (ad-hoc query)
memungkinkan pengguna untuk meminta, secara real
time, informasi dari komputer yang tidak tersedia dalam laporan periodik.
Jawaban seperti ini dibutuhkan untuk mempercepat pengambilan keputusan. Sistem permintaan ad-hoc
sederhana sering kali berdasarkan menu-menu. Sistem
yang lebih canggih menggunakan structured
query language (SQL). Sistem yang paling canggih didasarkan dari pemrosesan
bahasa alami, dan beberapa dapat berkomunikasi dengan pengguna dengan
menggunakan pengenal suara. Penggunaan alat Web untuk memfasilitasi permintaan
akan dijelaskan kemudian.
Pemrosesan Analitis Online. Istilah pemrosesan
analitis online (online analytical
processing – OLAP) menggambarkan pemrosesan analitis dari data segera
setelah transaksi terjadi. Peranti OLAP dapat menganalisis data untuk
mencerminkan kebutuhan bisnis aktual. Asumsikan bahwa suatu perusahaan mengatur
tenaga penjualnya berdasarkan wilayah – misalnya Timur, Barat, dan Pusat.
Ketiga wiayah ini kemudian dapat dibagi lagi menjadi negara bagian. VP
penjualan dapat menggunakan OLAP dengan basis data multidimensional dari
perusahaan untuk melihat angka penjualan di setiap wilayah (misalnya penjualan
mur, sekrup, baut, dan ring). VP kemudian ingin melihat wilayah Timur dibagi
dalam beberapa negara bagian agar kinerja manajer penjualan di masing-masing
negara bagian dapat dievaluasi. Perhatikan bahwa organisasi bisnis tercermin
dalam struktur data.
Kekuatan
OLAP adalah kemampuannya untuk menciptakan struktur bisnis ini (wilayah
penjualan, kategori produk, kalendar fiskal, saluran partner, dan sebagainya)
dan menggabungkannya dengan cara tertentu sehingga pengguna dapat dengan cepat
menjawab berbagai pertanyaan bisnis. ”Berapa banyak mur yang dijual di wilayah
Timur pada tahun 2002?” adalah jenis pertanyaan yang dapat dijawab dengan baik
oleh OLAP. Pengguna dapat mengiris data secara interaktif dan menggali
perincian yang mereka inginkan. Selain menjawab permintaan data, OLAP dapat
menganalisis hubungan antarkategori data dan mencari pola, kecenderungan, dan
pengecualian. Misalnya, ”Bagaimana kecenderungan penjualan ring di wilayah
Barat tiga tahun terakhir?”
Saat
ini peranti lunak memungkinkan akses, biasanya dengan penjelajah, ke sejumlah
besar data, seperti data penjualan selama beberapa tahun; peranti lunak juga
memungkinkan analisis hubungan antara berbagai jenis elemen bisnis, seperti penjualan,
produk, wilayah, dan saluran. Pengguna dapat memproses kumpulan data, seperti volume
penjualan, anggaran, dan pengeluaran, untuk membandingkan kumpulan data
sepanjang waktu dan untuk menyajikan data dalam perspektif yang berbeda,
seperti penjualan menurut wilayah versus penjualan menurut produk atau menurut
produk dalam masing-masing wilayah. Peranti lunak saat ini juga memungkinkan
perhitungan yang rumit antara elemen-elemen data, seperti laba yang diharapkan
yang dihitung sebagai fungsi pendapatan untuk setiap jenis saluran penjualan
dalam wilayah tertentu. Peranti lunak merespons dengan cepat permintaan
pengguna sehingga pengguna dapat melakukan proses pemikiran analitis tanpa
terhalangi oleh sistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar